Sabtu, 19 Februari 2011

Lobster Tawar

Proses Pengeraman Pada Lobster Air Tawar

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ8nZrS9-KjN17DNUh8-8JWosxJ3_WkTCISK7tx48jW-5s-ro44bA

  
Lobster air tawar betina ( indukan ) yang sedang membawa telur biasa disebut dengan istilah induk gendong telur.
Pada periode awal pengeraman, induk betina yang sedang gendong telur akan melipatkan ekornya dengan erat ke bagian dalam sebagai bentuk perlindungan terhadap telur – telurnya.

Telur ini berbentuk oval dan berdiameter 1/10 inci dan akan dierami selama kurun waktu 4 – 6 minggu.

Masa ini disebut dengan masa inkubasi. Apabila suhu air dapat dipertahankan dikisaran 280 C, masa inkubasi akan berlangsung lebih cepat, yakni selama 30 – 35 hari. Selama dalam masa pengeraman, kualitas air harus selalu diperhatikan dan dijaga.

Pengecekan terhadap induk betina yang berstatus gendong telur baru aman untuk dilakukan dalam tempo 2 minggu setelah proses pemijahan terjadi. Setelah itu, induk gendong telur harus segera dipindahkan ke kolam / akuairum pengeraman.

Pemindahan induk gendong telur harus dilakukan dengan sangat hati – hati untuk menghindari rontoknya telur akibat pergerakan ( berontak ) induk. Selama dalam masa pengeraman, telur – telur lobster air tawar akan berkembang melalui 5 fase, yaitu :

Fase 1 ( hari ke 1 – 3 ), telur berwarna keabuan.
Fase 2 ( hari ke 12 – 14 ), telur berwarna kecoklatan.
Fase 3 ( hari ke 20 – 23 ), menginjak fase eye spot ( titik hitam pada telur ).
Fase 4 ( hari ke 28 – 35 ), telur berwarna oranye kemerahan; organ tubuh sudah terbentuk lengkap.
Fase 5, telur telah berubah menjadi burayak yang sudah siap turun gendong ( lepas dari induknya ).

Menempatkan induk betina yang sedang gendong telur dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :

Pengeraman tunggal, yaitu dengan cara menempatkan 1 ekor induk gendong telur ke dalam 1 kolam / akuarium.

Pengeraman massal, yaitu dengan cara menempatkan beberapa ekor induk gendong telur ke dalam 1 kolam / akuarium. Beberapa induk gendong telur yang ditempatkan secara bersama – sam ke dalam kolam / akuarium harus mempunyai umur telur yang sama ( minimal berselisih 10 hari ).

Sumber :
http://www.infoagrobisnis.com/2009/05/proses-pengeraman-pada-lobster-air.html
6 Mei 2009

Sumber Gambar :
G. Nugroho Susanto
1.http://blog.unila.ac.id/gnugroho/2009/09/11/telur-lobster-air-tawar-cherax-sp-yang-mirip-buah-anggur/ 
2.herymusliha.blogspot.com

Bisnis Lobster Air Tawar Sangat Prospektif

Handphone di saku Mualim mendering kencang. Dengan tangan yang masih basah, langsung handphone diangkatnya. Dari seberang sana, terdengar sayup sayup, permintaan lobster ukuran 2 inc atau 5 cm.

“ Berapa banyak,” Mualim membalas omongan di hand phone. “ Kirim sebanyaknya, ada 700 .. ya 700 ekor, ada seribu … bagus,”kata orang di seberang. “ Besok kirim agak lebih pagi,”tambahnya.

Mualim, langsung mengiyahkan. Dan langsung saja dia memanggil Dullo, anak buahnya, minta agar besok dikirim lobster ukuran 2 inc sebanyak 1000 ekor ke satu tempat di kawasan Bintaro, Pondok Aren. “ Besok kita kirim sedikit lebih pagi,”katanya.
Dan memang, pembelinya seorang pedagang lobster di kawasan Bintaro. Ini pembeli utama lobster hasil budidaya Mualim. Dalam seminggu, Mualim rutin dua kali mengirim ke tempat ini. Dan setiap hari, bapak dua anak ini, dibantu Dullo, harus sibuk melayani pembeli yang datang ke farm-nya yang berada dalam komplek perumahan Astek, Lengkong Gudang Timur, Serpong ini.

“Dalam beberapa bulan ini, permintaan lobster yang ukuran 2 Inc memang lebih tinggi, ketimbang waktu waktu sebelumnya,” cerita Mualim. Tak kurang dari 10.000 hingga 12.000 ekor yang dikeluarkan setiap bulannya. “ Permintaan ada juga yang datang dari luar kota, beberapa waktu lalu ada permintaan dari Nusa Tenggara Barat, lumayan banyak,” ceritanya.

Soal harga masih relative menguntungkan. Hanya memang tidak lagi setinggi, pada saat lobster air tawar ini mengalami masa booming, beberapa tahun silam – yang kala itu sempat mencapai Rp 3000 - hingga Rp 3500/ekprm untuk lobster ukuran 2 inc. “ kini harganya di bawa itu, tapi masih menguntungkan,”tambah Mualim lagi.
Mual – begitu dia selalu dipanggil, memulai budidaya lobster air tawar ini sejak 4 tahun silam. Awalnya, hanyalah dari cerita kawan, bahwa lobster air tawar harganya cukup bagus, dan banyak diminati kalangan penghobies dan juga restoran restoran kelas tinggi.

Berkat bantuan seseorang yang memang sudah lama dikenalnya, Mual membeli dua paket indukan lobster yang dalam satu paketnya, terdiri dari 5 betina dan 3 jantan. Selain, juga membeli 100 ekor benih ukuran 2 inc. Bermodalkan indukan dan benihnya ini serta dua kolam semen masing masing berukuran 6 meter persegi, mual merintis budidaya lobsters air tawar.

Dalam awal perjalanannya cukup bagus. Kolam semen Mual bertambah lagi, karena indukan lobster sudah mulai membuahkan anakan. Sementara lobsters 2 inc bertambah besar dan sudah harus diseleksi antara betina dan jantan, lalu dipisahkan dalam kolam terpisah. “ Yang ini harus dipisah, agar tidak terjadi kawin muda,” jelasnya.
Diakui bahwa pertumbuhan lobsters ini sangat cepat. Hanya memang terkadang ada resiko yang harus ditanggung pembudidaya. Dan Mualim sudah mengalami derita itu, tatkala bakteri menyerang semua lobsternya, ketika usaha budidaya sudah berjalan hampir 1,5 tahun. “ Tak kurang dari 10 ribu ekor indukan dan anakannya ludes, mati.”

Kala itu, pergeseran musim kemarau ke musim hujan. Tak tahu bagaimana asal muasalnya. Yang pasti, lobster lobster itu tampak loyo, tak lincah, pucat, dan tak mau makan. Tak berapa jam kemudian langsung mati. Dan kemudian menular pada lobster lobster yang lain.

Mungkin, antaran belum Pengalaman cara menangani lobster yang terserang penyakit, sehingga panik, dan tak berhasil ditanggulangi. Sarana dari pembudidaya yang lain, agar direndam dalam air garam, ternyata tak membuahkan hasil. “ Yang terselamatkan hanyalah lobster yang sedang bertelur yang ada di dalam akuarium – semua yang ada di kolam mati,” Mual mengenang dukanya.

Memamng diakuinya, bahwa ada kesalahan teknis yang terjadi dalam pembuatan struktur kolamnya. Kala itu, semua kolam hanya dihubungkan dengan 1 mesin air yang berputar pada semua kolam. Sehingga satu kolam terkena penyakit, maka semuanya akan tertular. Kini tidak lagi, pola penyaluran air diubah total, dan dengan menggunakan gelembung udara, Mual kini lebih yakin, bila ada yang terserang penyakit, bisa diisolasikan.

Adis Farm – nama farmnya Mualim, sudah mulai berkembang baik. Berdiri ada areal seluas 1400 meter persegi, dengan 80 kolam ukuran rata rata 10 meter persegi, Mual kini memiliki lebih dari 500 indukan dan mampu memproduksi anakan 20 ribu hingga 30 ribu setiap bulan.

Kini, permintaan terhadap lobster ukuran 2 inc terus meningkat. Akibatnya, Mual tidak bisa lagi untuk melakukan pembesaran sebagai lobster konsumsi. “ Ya, belum sempat dibesarkan, anakannya langsung dibeli,”ungkapnya dengan wajah yang sumbringah. “ Kini dengan budidaya lobster saya merasa optimis mampu menyekolahkan kedua anaknya,”tandas, sembari mengundang kalangan masyarakat yang senang dengan lobster bertandang ke farmnya di komplek Astek, Lengkong Gudang Timur, Serpong Tangerang.

Sumber :
http://www.tropisnews.com/detail.php?view=berita&id=28
15 Juli 2009

Lobster Air Tawar Kenali Wajah Rival

Lobster air tawar ternyata pilih-pilih untuk berkelahi dan mungkin mengenal muka rivalnya. Hal tersebut diungkapkan para peneliti Australia yang mempelajari perilaku lobster Australia dari spesies Cherax destructor.

Selama ini, lobster air tawar dikenal sebagai hewan yang suka berkelahi setiap kali bertemu satu sama lain sehingga peternak harus jeli dan hati-hati mengatur kolam pemeliharaannya. Setelah mengamati beberapa kali konflik tersebut, para peneliti memisahkan lobster-lobster yang kalah.

Masing-masing kemudian dihadapkan kepada dua kelompok lobster, lobster-lobster yang menang dan lobster-lobster baru. Lobster yang menang dibedakan dengan lobster baru dengan pewarna kuning di wajahnya.

Hasilnya, lobster-lobster yang kalah lebih menyukai lawan berkelahi yang sudah dikenalnya daripada lawan baru. Hal tersebut menunjukkan bahwa lobster air tawar dapat mengenali wajah lawannya.

Bahkan, lobster juga dapat memilih lawan yang sudah dikenalnya meski dihadapkan pada dua lobster lainnya yang kembar identik. Bagi manusia, mengenali perbedaan kembar identik saja termasuk sulit kalau hanya dari melihat wajahnya saja.

"Ini menunjukkan bahwa mereka saling mengamati satu sama lain lebih dari yang kita pikirkan," kata Blair Patullo, pakar hewan dari Universitas Melbourne, Australia, seperti dikutip Livescience, Kamis (6/3). Hasil penelitian dijelaskna lebih rinci dalam jurnal online PLoS ONE edisi 28 Februari. Temuan ini dapat membantu para peneliti mengembangkan sistem pengenal wajah, misalnya pada robot.(LIVESCIENCE/WAH)

Sumber :
http://www.kompas.com/read/xml/2008/03/10/1308340/lobster.air.tawar.kenali.wajah.rival
10 Maret 2008

Alumni Fak.Perikanan Sukses dengan Bisnis Lobster Air Tawar


Merintis usaha memang butuh kejelian dan keberanian. Setiap ada celah dan peluang yang sekiranya bisa membawa hasil, harus segera dimanfaatkan. Contoh nyatanya ada pada diri pengusaha lobster Margianto di Kawasan Berok, Kota Padang. Ketika bisnis lobster di Tanah Air lebih didominasi jenis lobster laut, pengusaha lulusan Fakultas Perikanan UBH ini justru menawarkan alternatif lain. Dia cenderung memilih bisnis lobster air tawar. "Lobster air tawar itu sama persis dengan di laut. Dan, itu sudah diteliti di Amerika Serikat, baik kandungan dagingnya maupun rasanya. Bedanya hanya kolesterolnya lebih rendah dan mengandung omega tiga," kilah Anto.

Usaha yang dirintis Margianto termasuk pilihan yang berani dan berisiko. Pasalnya, saat ini tidak banyak pengusaha yang mau terjun mengeluti lobster air tawar. Namun, pilihannya tidak salah. Dia berhasil membuktikan bahwa dalam waktu yang relatif singkat usahanya ini mampu meraup penghasilan puluhan juta rupiah setiap bulannya.


Selain lobster air tawar memiliki keunggulan lain, rupanya Margianto juga jeli melihat peluang pasar. Ternyata, lobster jenis ini banyak diminati sejumlah restoran sea food dan hotel di Sumatera Barat. Harganya dia patok sebesar Rp 150 - 250 ribu per kilogram.
Melihat pasaran lobster air tawar begitu tinggi. Pria berusia 42 tahun ini rupanya pintar juga melihat peluang untuk lebih mengembangkan usahanya. Maka, sejak satu tahun silam, Margianto pun mulai memberanikan diri untuk membuat peternakan lobster air tawar. Margianto mendirikan usahanya ini di atas tanah seluas 500 meter di belakang rumah tinggal di kawasan Berok, Padang
Untuk modal awal Cuncun menyediakan dana sekitar Rp 4,5 juta. Ini di antaranya biaya untuk membeli satu set bibit lobster air tawar yang terdiri atas lima betina dan tiga jantan serta berbagai kelengkapan lainnya. Dibantu istrinya yang juga tamatan Fakultas Perikanan UBH, Margianto berhasil menjalankan usahanya. Dari peternakan ini dihasilkan berbagai lobster untuk dikonsumsi.
Dengan cara pemeliharaan yang cukup mudah, Margianto mengaku sangat optimistis dalam menjalankan usaha ini. Pasalnya, lobster air tawar memiliki keunggulan dan potensi pasar yang cukup menjanjikan.
Selain membudidayakan lobster, di tempat ini Margianto juga membuka pelatihan bagi orang-orang yang berminat untuk terjun dalam usaha sejenis. Dan, sejak satu tahun terakhir ini, dia mulai lebih memfokuskan usahanya sebagai pusat pelatihan dan penjualan lobster air tawar, tidak hanya untuk pembenihan hingga pembesaran saja.
Menurut Margianto, latihan diadakan sekitar satu hari. Dalam latihan ini dijelaskan dari awal bagaimana cara membuat kolam, mengolah air, pembenihan hingga pengemasan. Misalnya saja untuk pembenihan. Menurunya lagi, semua orang bisa memanfaatkan tempat yang terbatas seperti aquarium. Dengan tempat ini bisa dibenihkan lobster dengan ukuran dua inci hingga lima sentimeter selama dua bulan.
"Itu yang kita sebut anak-anakan. Lobster kecil itu kita lempar ke orang lain untuk pembesaran. Pembesaran dengan ukuran tertentu berlangsung kira-kira enam bulan. Jadi total umur lobster delapan bulan. Beratnya kira-kira satu hingga dua ons per ekor," kata Margianto.

Meski sudah menghasilkan uang hingga jutaan rupiah, namun Margianto menganggap usahanya ini belum sebesar yang diharapkan. Margianto menganggap semua itu masih dalam proses merintis. Karena itulah, dalam waktu dekat, Margianto akan kembali ke kampus dan bekerja sama Fakultas Perikanan UBH untuk menggarap bisnis ini. "Lahan dan kolam serta laboratorium sudah disediakan UBH seluas 7.2 hektar di Lubuk Minturun. Sekarang ini paling hanya beberapa tempat saja yang kita kirim. Kalau ada restoran yang menambah pesanan, kita pasti kekurangan barang (lobster)," kata Margianto.

Margianto juga berkeinginan akan banyak masyarakat yang tergerak untuk menjalankan bisnis budi daya lobster air tawar dengan serius. Sebab, bukan tidak mungkin akan ada setiap lulusan Fakultas Perikanan atau lulusan Perguruan Tinggi yang juga bisa meraih kesuksesan seperti yang telah dirasakan Margianto, apalagi peluang kerja saat ini sangat terbatas dan persaingan yang sangat ketat. (18 April 2007)

Sumber :
Indrawadi S.Pi
http://www.bung-hatta.info/print.php?news.229
22 Mei 2009

Sumber Gambar:
http://wb5.indo-work.com/pdimage/95/559495_lat.jpg

Efektifitas Penggunaan Ekstrak Rumput Teki (Cyperus r.) sebagai Stimulasi Molting dari Pematangan Gonad Lobster Air Tawar (Cheraxquadricarinatus)


Budidaya Lobster air tawar telah berkembang pesat di beberapa daerah di Indonesia. Namun perkembangannya sampai saat ini relatif sangat lambat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Indikasi besarnya usaha terlihat dari terbukanya pasar ekspor di Asia, seperti Jepang, Cina, Taiwan dan Singapura, yang masih menerima pasokan dalam jumlah besar utamanya dari produsen lobster, terutama Australia.

Harga lobster air tawar khususnya Cherax quadricarinatus, pada tahun 2003 mencapai Rp. 200.000 – 300.000,- per kilogram, dengan size 9 – 12 ekor perkilogram. (Wiyanto dan Hartono. 2003). Dengan semakin meningkatnya permintaan komoditas ini, telah merangsang masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya secara intensif. Terbatasnya induk yang siap pijah menyebabkan suplai benih juga mengalami kendala. Hal ini yang menyebabkan kendala utama dalam budidaya lobster air tawar (Anonim, 2003).

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi berkembangnya budidaya lobster air tawar. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya lahan yang luas, kualitas dan kuantitas air yang cukup, serta kondisi iklim yang mendukung. Tersedianya pakan alami yang melimpah dan mudah didapat, juga merupakan indikator bahwa budidaya lobster akan menjadi peluang besar bagi peningkatan konsumsi protein dan pendapatan masyarakat.
Tujuan Penelitian ini untuk mengkaji efektivitas ekstrak rumput teki (Cyperus iria L) sebagai stimulasi molting dan pematangan gonad lobster air tawar (Cerax quadricarinatus).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Surachmad (1990). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri dari 4 perlakuan dengan ulangan masing-masing sebanyak 6 kali. Variabel penelitian ini adalah (1)Variabel bebas (independent variable) yaitu Konsentrasi ektrak rumput teki, (2) Variabel tergantung (dependent variable) yaitu Tingkat kematangan gonad, Waktu moulting (lama waktu moulting setelah perlakuan) dan Indek ovarian (IO) lobster air tawar. (3) Variabel pengiring (concomitant variable), yaitu berat awal induk lobster air tawar.

Hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut, (1) Pemberian dosis ekstrak rumput teki berbeda nyata terhadap waktu moulting induk lobster air tawar. Waktu moulting tercepat terjadi pada perlakuan B (Konsentrasi 50% dengan volume 1cc/100gr pakan) sebesar 21,83 hari, (2) Pemberian dosis ekstrak rumput teki tidak berbeda nyata terhadap Indek Ovarium (IO) maupun terhadap Tingkat Kematangan gonad ( TKG), (3) Kualitas air selama penelitian masih dalam batas-batas toleransi untuk pertumbuhan benih lobster air tawar, dengan kadar oksigen terlarut antara 5,8 – 6,4 ppm, suhu antara 26,2 – 26,6 oC dan pH antara 7,3 – 7,7.

Sumber :
Nurul Hayati
http://lppm.unitomo.ac.id/?p=32
22 Mei 2009

Sumber Gambar:
http://www.gardenseeker.com/lawns/images/Nutgrass_Cyperus_rotundus.jpg



Dicopy dari:http://bisnis-lobsterairtawar.blogspot.com/
Read More

Sabtu, 13 Februari 2010

Memilih Induk Lobster

Pembibitan lobster Fahdiansyah di 15 kolam semen di samping rumahnya dengan ukuran kolam 2x1 m2, 2x2 m2, dan 2x3 m2. yang diperlukan untuk melakukan pembibitan adalah induk yang berkualitas. Di Indonesia, untuk indukan lobster air tawar dijual per set dengan jumlaj lobster yang bervariasi. “Saya sendiri menjual 1 set indukan berisi 6 jantan dan 4 betina seharga minimal Rp. 320.000” tutur Fahdiansyah. Selain kolam semen, ia juga menyewa 6 buah kolam tanah di Ciampea Bogor, untuk membesarkan lobster.
Proses Pembenihan
Pembenihan bias dilakukan di dalam akuarium (ukuran 100x50x25cm) berisi 1 set indukan lobster atau kolam semen (ukuran 2x1m) berisi 5 set induk lobster. Semakin banyak jumlah set indukan lobster yang ditempatkan dalam satu kolam akan semakin bagus karena sifat lobster betina yang sangat selektif dalam memilih pejantan. Artinya , jika di dalam satu kolam terdapat banyak pejantan maka kemungkinan terjadinya perkawinan juga semakin besar. Ciri-ciri induk betina yang baik adalah ukuran kepala yang lebih kecil daripada ukuran badannya. Sebailiknya pejantan lebih bagus yang kepalanya lebih besar daripada badannya.
Selama 2-3 minggu akan terjadi proses perkawinan indukan. Tanda-tanda induk betina bertelur adalah ekornya melengkung hingga kaki pertamanya. Setelah terlihat tanda-tanda bertelur, pindahkan induk betina tersebut ke akuarium lainnya. Usahakan 1 akuarium (ukuran 100x50x25cm) berisi 1 induk betina dengan ukuran air 20-25cm. hal ini untuk menghindari pertengkaran antara lobster betina yang dapat mengakibatkan kerontokan telur.
Satu induk lobster betina bias menghasilkan 200-300 telur lobster. Proses pengeraman telur lobster membutuhkan waktu 30-35 hari. Untuk penetasan telur lobster, membutuhkan waktu 3-4 hari. Setelah telur menetas, segera ambil induknya. Jika induk tidak diambil lebih dari seminggu, induk akan memangsa anaknya sendiri.
Setelah induk dipisahkan dari anaknya, pisahkan induk dari lobster dewasa lainnya. Fahdiansyah mengatakan untuk proses perkawinan selanjutnya, sebaiknya tunggu lobster betina tersebut minimal 2 minggu atau sampai berganti kulit . waktu 2 minggu tersebut adalah waktu istirahat bagi lobster betina setelah bertelur. Induk lobster air tawar bias hidup sampai umur 3-4 tahun dengan panjang 20-25cm dan berat mencapai 0,5 kg. pada usia itu, lobster akan semakin banyak menghasilkan telur, bahkan jumlahnya bias mencapai ribuan. “semakin tua lobster, maka jumlah telurnya akan semakin banyak., karena badannya senakin besar, kuat, dan panjang” tambah Fahdiansyah.
Pemeliharaan Benih
Setelah telur menetas menjadi benih, sebulan kemudian pilah benih yang berukuran besar, sedang dan kecil. Setelah dipilah, pisahkan benih lobster tersebut sesuai ukurannya kemudian pindahkan dari akuarium ke kolam semen. Kolam semen lebih bagus untuk pembenihan karena naik turunnya suhu dalam kolam semen tidak terlalu drastis atau suhunya bias dijaga bila dibandingkan di akuarium. Suhu yang sesuai untuk benih lobster air tawar adalah 25-300C.
Untuk tambahan udara, berikan aerator ukuran sedang (8 titik udara) dalam kolam semen (ukuran 2x1m). Setelah 2 bulan, benih lobster yang perkembangannya bagus akan berukuran 2” (5cm) dan siap untuk dijual. Lamanya waktu usaha pembenihan secara keseluruhan sekitar 6 bulan dari mulai proses perkawinan indukan sampai umur benih mencapai 2 bulan. Resiko kematian benih saat pemeliharaan ini sekitar 20%.
Pakan yang cocok untuk benih lobster adalah pelet khusus lobster, sayuran (misalnya tauge dan wortel), dan protein segar (misalnya cacing sutera dan cacing beku). Untuk pembenihan lebih dianjurkan diberi pakan cacing karena kadar proteinnya lebih tinggi. Untuk sayuran, sebelum diberikan pada bibit lobster harus direndam dulu tanpa dicacah atu dipotong-potong.
Lobster adalah tipe hewan yang hidup di dasar kolam, sehingga semua makanan harus berada di dasar kolam. Jika makanan mengambang, lobster tidak akan memakannya. Dalam sehari, benih lobster diberi makan 2x, yaitu pada pagi hari (pukul 07.00-09.00) dan sore (pukul 17.00-20.00). porsi ideal untuk makan pagi 1 ekor lobster adalah ¼ sendok teh pelet dan untuk makan sore sebanyak ½ sendok teh. Untuk cacing sutera atau beku, biasanya 1 liter cacing bisa dihabiskan dalam waktu 1 minggu untuk 1000 benih lobster.
Pemberian pakan berupa cacing, sayur dan pelet bias dilakukan secara bergantian. Pelet yang biasanya digunakan Fahdiansyah adalah pelet merek Pokphand karena kadar proteinnya tinggi, yaitu sekitar 30%.
Pencegahan Penyakit Benih
Penyakit yang biasa menyerang benih lobster adalah parasit yang hidup di kepala dan badan lobster. Parasit tersebut berwarna putih susu dan bias berkembang biak di dalam tubuh dan kepala lobster. Ciri lobster yang terkena parasit adalah nafsu makannya berkurang dan tidak lincah sehingga bias mengakibatkan kematian.
Untuk mengatasi penyakit ini, Fahdiansyah biasanya merendam benih lobster yang terkena penyakit tersebut pada air garam dengan kadar garam 30 ppt (satuan kadar garam). Rendam benih lobster dalam air tersebut selama 10-14 hari dan setiap 3-4 hari sekali ganti air dengan air garam yang baru. Saat direndam, biasanya benih lobster akan melompat-lompat dan pada saat itulah telur parasit akan mati.
Yang harus diperhatikan dalam pembenihan lobster adalah pemberian makan dan kualitas air. Fahdiansyah biasanya mengganti air sebulan sekali, namun, penggantian air bias lebih cepat atau lebih lama dari yang diperlukan. Hal ini tergantung dari tingkat kotoran dalam air. Jika kadar kotoran sisa makanan lebih besar dibandingkan dengan kadar kotoran dari bibit lobster sendiri, maka air akan beracun. Ciri air yang telah beracun adalah warna air berubah menjadi keruh dan baunya tak sedap. Racun tersebut dihasilkan dari sisa makanan yang membusuk dalam air. Oleh sebab itu usahakan agar makanan selalu habis untuk sekali makan sehingga tidak meninggalkan sisa dalam air.
Pengemasan (Packing)
Benih lobster yang akan dikirim kepada konsumen biasanya dikemas dalam wadah Styrofoam berukuran 40x30cm yang bias memuat 1000 ekor lobster ukuran 2” (5cm). untuk mengemas benih lobster yang akan dikirim, pertama-tama isi styrofoam dengan botol berisi es batu yang diletakkan di bagian dasar wadah kemudian dibungkus Koran. Hal ini untuk menghndari lelehan es agar tidak terkena langsung pada benih lobster karena jika terlalu dingin, benih lobster akan mati. Kemudian letakkan benih lobster di atasnya lalu beri sekat berupa busa tipis basah yang telah diperas kemudian susun benih lobster lainnya di atas busa tersebut sampai dengan 5 lapisan. Styrofoam yang digunakan untuk mengemas benih, biasanya dibeli di daerah pelelangan di muara karang, Muara angke, dan muara kamal Jakarta utara.
Api Lobster Sukabumi
Lobster Air Tawar: Peluang usaha pembibitan dan pembesaran lobster air tawar sangat prospektif dan menjanjikan. Betapa tidak, ditelaah dari cara pembudidayaan yang tidak terlalu sulit serta modal yang dikeluarkan pun tidaklah terlalu besar. Kita bisa memulainya dalam skala rumahan untuk pembibitan dengan bermodalkan aquarium, sedangkan untuk pembesaran dapat dilakukan pada kolam semen, fiber, ataupun kolam tanah.
Bagi yang tidak punya lahan terlalu besar, pembesaran dapat dilakukan dengan menggunakan kolam terpal yang dindingnya terbuat dari kayu. bahkan kita dapat menggunakan talang air sebagai wadah untuk beternak! bayangkan... harga jual LAT (Lobster Air Tawar) yang mampu mencapai Rp.120ribu sampai Rp. 200ribu-an per kilonya. bandingkan dengan beternak lele atau ikan mas yang dengan proses serta biaya yang hampir sama tapi nilai jualnya tidak terlalu tinggi. paling harganya Rp. 10ribu sampe Rp.18Ribu per kilonya. itupun pada tingkat eceran!! sayapun kini tengah merintis usaha ini... jadi bagi yang mau berbagi pengalaman serta informasi, saya tunggu..!!








 Judul asli:Tips Cara Pembenihan Budidaya Lobster Air Tawar (LAT) Ala Fahdiansyah
Dicopy dari:http://organisasi.org
Read More

Jumat, 12 Februari 2010

Menghasilkan Benih Lobster

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQebzAdTJGXX3UNF7lJeSWwYZj99J474kOi4x152fs8_EkzgdLScPN4XTw12CqY7n7_4DQ561IgzqsscOnOw7qwDhFclZhtchn1efAqZ3aiQiAOON1akwqXpLl1doDZpN8Xz36LVTnUiQE/s320/Cara+Pembenihan+Lobster+Air+Tawar.jpgBudidaya lobster air tawar (terapan)
Budidaya lobster air tawar (Cherax sp.) mulai berkembang sejak tahun 2000. Hewan ini bisa memijah secara alami atau tidak perlu pemijahan secara buatan. Karena itu budidaya ini berkembang cukup pesat, dan saat ini sudah berdiri sentra budidaya di beberapa propinsi, seperti Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Pemeliharaan induk
Pemaliharaan induk dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya, siapkan bak fibre glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 30 – 35 cm; masukan pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan panjang 15 - 20 cm; tebar induk sebanyak 10 – 15 ekor/m2 (jantan dan betina terpisah); beri pakan setiap hari berupa pelet udang dengan diameter 1 mm dan panjang 3 mm sebanyak 2 – 4 butir/ ekor; pemeliharaan induk dilakukan selama 2 – 3 minggu dan setiap tiga hari air diganti ½ bagiannya.


Seleksi induk
Seleksi induk dilakukan dengan melihat tanda-tanda tubuh. Induk jantan yang matang kelamin dicirikan dengan genital pore berbentuk seperti selang kecil (petashma) yang terletak pada tangkai kaki jalan kelima, carapace (kepala) lebih besar dari abdomen (badan), warna lebih cerah dari induk yang belum matang atau induk betina.

Sedangkan induk betina dicirikan dengan genital pore (thelycum) seperti lubang antara kaki jalan kedua dan ketiga, carapace lebih kecil dari abdomen dan warna tubuh lebih kusam ari induk jantan atau sama dengan induk jantan yang belum matang. Pada umumnya ukuran tubuh dan capit jantan lebih besar dari betina.

Pemijahan
Pemijahan dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya, siapkan bak fibre glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 30 – 35 cm; masukan pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan panjang 15 - 20 cm; tebar induk sebanyak 10 – 15 ekor/m2 tebar 5 ekor induk betina; tebar 3 ekor induk jantan; beri 2 – 4 butit pelet udang setiap hari; (jantan dan betina terpisah); beri pakan setiap hari berupa pelet udang dengan diameter 1 mm dan panjang 3 mm sebanyak 2 – 4 butir/ ekor; pemeliharaan induk dilakukan selama 2 – 3 minggu dan setiap tiga hari air diganti ½ bagiannya.

Seleksi induk yang memijah
Seleksi induk yang sudah memijah dilakukan dengan melihat tanda-tanda tubuh. Caranya, keringkan bak hingga ketinggian 6 cm; tangkap induk-induk betina yang sudah berisi telur berwarna kuning tua atau coklat; masukan ke dalam waskom besar yang diberi aerasi; lakukan seleksi ulang agar mendapatkan induk yang betul-betul matang gonad; masukan ke dalam waskom lain. Catatan : jangan menangkan dengan sekup net, karena bisa menyebabkan induk kaget dan telurnya jatuh. Tangkap dengan kedua tangan, satu untuk memegang kepala satu lagi untuk memegang ekor.

Pengeraman telur dan penetasan
Pengeraman telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 30 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama pengeraman; masukan 1 ekor induk yang sudah bertelur; beri 2 – 4 butir pelet udang setiap hari; ganti air ½ bagiannya setpa tiga hari sekali.

Perontokan telur
Perontokan telur dilakukan setelah masa pengeraman berlangsung selama 40 – 42 hari. Caranya, surutkan air hingga 20 cm, tangkap induk dengan sekup net dan angkat ke atas akuarium, tangkap induk dengan tangan, celupkan induk ke dalam air akuarium itu berkali-kali hingga larva dalam tubuh habis; kembalikan induk ke tempat pemeliharaan; isi air akuarium tadi hingga mencapai ketinggian semula; biarkan selama seminggu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1QgcEwFn0Woc2A29-TvynpMmxFCRYUhRZE_guZ9r77GOUOEMBfnBewRgMrr1f3XXj1s9IHXmrK6zvRqoJVBaLR17HrdbZFHNJDSBqYEdG_v1FBixfvjVu-Zi-MElQZ4zRzaQiCRrHpWDS/s1600/primadona-lobster.gif
Pemeliharaan larva
Pemeliharaan dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya, siapkan bak fibre glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 30 – 35 cm; masukan pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan panjang 15 - 20 cm; tangkap larva dari akuarium perontokan, masukan ke dalam baskom; hitung jumlahnya; tebar 350 ekor larva/m2; beri 100 gram tepung pelet/1.000 ekoer larva; lakukan panen sebulan kemudian.




Pendederan I
Pendederan pertama dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 5.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 0,5 – 1 tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.

Pendederan II
Pendederan kedua juga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 3.000 ekor benih dari pendederan I (telah diseleksi); beri 1 - 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur sebulan.

Pendederan III
Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 2.000 ekor hasil dari pendederan II (telah diseleksi); beri 3 – 5 kg pelet kecil (khusus udang); panen benih dilakukan sebulan kemudian.

Pembesaran
Pembesaran lobster air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 200 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 4 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 6.000 ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan konsumsi beukuran 20 – 30 gram 80 – 100 kg. Info lengkap : BUDIDAYA LOBSTER





















Judul Asli : BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR (ardana : ahli lobster)
Dicopy dari :http://bdp-unhalu.blogspot.com
Read More

Budidaya Lobster Air Tawar

Lahan pekarangan rumah sempit tak membatasi kreatifitas Fahdiansyah Rambe, untuk membuat suatu usaha yang mendatangkan nilai ekonomis. Dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya, sarjana teknik kini mempunyai 15 kolam yang digunakan untuk bisnis lobster air tawar.


lobster%2Bair%2Btawar%2Bpeluang%2Busaha

Untuk memulai usahanya pada tahun 2005, Fahdiansyah mengeluarkan modal awal sebesar Rp 5 juta. Modal tersebut digunakan untuk membeli indukan lobster air tawar Walkamin dari Pasar Pramuka Jakarta Timur, seharga Rp 4 juta yang berisi 30-40 ekor indukan. Selain itu juga untuk membeli seperangkat aquarium (ukuran 100x50x25 cm), aerator, pipa, dan selang.

Fahdiansyah membenihkan lobster di kolam yang terdapat di pekarangan rumahnya, sedangkan untuk pembesarannya dilakukan di 6 kolam masing-masing seluas 100 m2 yang ia sewa di daerah Ciampea-Bogor sebesar Rp 100 ribu per bulan/kolam.

Dalam satu bulan, Fahdiansyah bisa menghabiskan sekitar Rp 1,8 juta untuk membeli pakan lobster berupa cacing sutra dengan harga Rp 10 ribu per liter dan pelet merek Pokphand seharga Rp 230 ribu per karung isi 25 kg.

Untuk mencegah penyakit yang sering menyerang benih lobster seperti parasit, Fahdiansyah cukup dengan memberikan makanan yang sesuai, menjaga kualitas air yang baik, serta oksigen yang cukup di dalam air.

Pemasaran dilakukan Fahdiansyah melalui internet dan memasang iklan di majalah atau Koran. Untuk benih dan indukan, ia pasarkan ke pembenih dan pembesar. Sedangkan untuk lobster komsumsi, ia tawarkan ke hotel atau restoran.

Ketika disinggung mengenai kendala usaha, Fahdiansyah mengungkapkan bahwa masalah utamanya terletak di pemasaran, sama seperti usaha lainnya.

“Jika ingin membenihkan atau membesarkan lobster air tawar, maka carilah banyak teman. Kita tidak bisa “bermain” sendiri jika ingin sukses karena pada dasarnya semua bisnis pasti membutuhkan banyak mitra,” tambah Fahdiansyah beberapa waktu lalu.

Usahanya kini berbuah manis. Banyak hotel dan restoran di Jakarta dan Balikpapan yang menjadi pelanggan setianya. Saat ini, Fahdiansyah bisa menjual 3 ribu ekor bibit lobster air tawar per bulan, 65 kg lobster siap konsumsi per minggu, dan 15 set indukan per bulan.

“Saya yakin, suatu saat nanti lobster air tawar akan menggantikan posisi lobster air laut,” ungkap Fahdiansyah.

Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah pesanan, baik untuk benih maupun konsumsi. Fahdiansyah juga menambahkan bahwa peluang bisnis untuk pembenihan dan pembesaran lobster air tawar masih terbuka.

Selain memakai kolam, pembenihan lobster juga bisa dilakukan di dalam aquarium, bak fiber, atau kolam semen. Peralatan yang digunakan pembenihan di aquarium berupa potongan pipa ukuran 5-10 cm dan jaring. Sementara itu, untuk pembenihan di bak fiber dan kolam semen, selain memakai potongan pipa dan jaring, juga menggunakan genteng dan batu roster.

Batu roster, genteng, jaring, dan potongan pipa digunakan sebagai tempat persembunyian. Jika tidak ada tempat bersembunyi, maka lobster akan menyerang satu dengan yang lainnya.

Untuk pembenihan yang dilakukan di dalam aquarium (ukuran 100x50x25 cm), idealnya berisi 1 set induk lobster. Jika dilakukan di kolam semen (ukuran 2x1 m), berisi 5 set indukan lobster. Semakin banyak jumlah set indukan yang ditempatkan dalam satu kolam, maka akan semakin bagus karena sifat lobster betina yang sangat selektif dalam memilih pejantan. Jika dalam satu kolam terdapat banyak pejantan maka kemungkinan terjadinya perkawinan juga semakin besar.

Proses perkawinan terjadi setelah 2-3 minggu. Ciri induk betina yang sedang bertelur adalah ekornya akan melengkung hingga kaki pertamanya. Jika sudah terlihat tanda-tanda induk bertelur, segera pindahkan ke aquarium lainnya. Usahakan 1 aquarium (ukuran 100x50x25cm) hanya berisi 1 induk betina. Hal ini bertujuan untuk menghindari pertengkaran antara lobster betina yang dapat mengakibatkan kerontokon telur.

Induk lobster betina bisa menghasilkan 200-300 telur lobster. Proses pengeraman telur membutuhkan waktu 30-35 hari dan untuk penetasan telur lobster membutuhkan waktu 3-4 hari. Setelah telur menetas, segera ambil induknya. Jika induk tidak diambil lebih dari seminggu, maka lobster induk akan memangsa anaknya sendiri.

Setelah induk dipisahkan dari anaknya, pisahkan induk dari lobster dewasa lainnya. Untuk proses perkawinan selanjutnya, tunggu selama minimal 2 minggu atau sampai berganti kulit. Induk lobster air tawar bisa hidup sampai umur 3-4 tahun dengan panjang 20-25 cm dan berat mencapai 0,5 kg. Pada usia itu, lobster akan semakin banyak menghasilkan telur, bahkan jumlahnya bisa mencapai hingga ribuan.

“Semakin tua lobster, maka jumlah telurnya akan semakin banyak, karena badannya semakin besar, kuat, dan panjang,” ungkap Fahdiansyah.

Setelah telur menetas menjadi benih, sebulan kemudian pilah benih dan pisahkan sesuai ukurannya lalu pindahkan dari aquarium ke kolam semen. Kolam semen lebih bagus untuk pembenihan karena naik turunnya suhu dalam kolam semen tidak terlalu drastis. Suhu yang sesuai untuk benih lobster air tawar
adalah 25-30 oC.

Dua bulan kemudian, benih lobster yang perkembangannya bagus akan berukuran 5 cm dan siap untuk dijual. Lamanya waktu usaha pembenihan secara keseluruhan sekitar 6 bulan dari mulai proses perkawinan indukan sampai umur benih mencapai 2 bulan. Resiko kematian benih saat pemeliharan sekitar 20%.

Berikan makan berupa pelet khusus lobster sehari 2 kali, yaitu pagi (pukul 07.00-09.00) dan sore (pukul 17.00-20.00). Porsi ideal untuk makan pagi 1 ekor benih lobster adalah seperempat sendok teh pelet dan untuk makan sore sebanyak setengah sendok teh. Selain pelet, juga bisa diberikan sayuran (misalnya tauge dan wortel) dan protein segar (misalnya cacing sutra dan cacing beku).

Untuk Cacing Sutra atau beku, biasanya 1 liter cacing bisa dihabiskan dalam waktu 1 minggu untuk 1000 benih lobster. Untuk pembenihan lebih dianjurkan diberi pakan cacing karena kadar proteinnya tinggi.

Untuk penyakit yang biasanya menyerang benih lobster adalah parasit yang hidup di kepala dan badan lobster. Parasit tersebut berwarna putih susu dan bisa berkembang biak di dalam tubuh dan kepala lobster. Ciri lobster yang terkena parasit adalah nafsu makannya berkurang dan tidak lincah sehingga bisa mengakibatkan kematian.

Cara Untuk mengatasinya, Fahdiansyah biasanya merendam benih lobster yang terkena penyakit pada air garam dengan kadar garam 30 ppt. Caranya rendam benih lobster dalam air tersebut selama 10-14 hari dan setiap 3-4 hari sekali ganti air dengan air garam yang baru. Saat direndam, biasanya benih lobster akan melompat-lompat dan pada saat melompat itulah telur parasit akan mati.

Yang harus diperhatikan dalam pembenihan lobster adalah pemberian makan dan kualitas air. Fahdiansyah biasanya mengganti air sebulan sekali, namun, penggantian air bisa lebih cepat atau lebih lama dari yang diperlukan, tergantung dari tingkat kotoran dalam air.

Jika kadar kotoran sisa makanan lebih besar dibandingkan kotoran dari bibit lobster, maka air akan beracun dengan ciri warna air berubah menjadi keruh dan baunya tak sedap. Racun tersebut dihasilkan dari sisa makanan yang membusuk dalam air. Oleh sebab itulah usahakan agar makanan selalu habis untuk sekali makan sehingga tidak meninggalkan sisa dalam air.

Asumsi bisnis lobster ala Fahdiansyah per bulan, dengan ilustrasi modal awal Rp 5 Juta, biaya pembenihan dan pembesaran Rp 1,8 juta ditambah biaya operasional Rp 3,4 juta. Jika omset mencapai Rp 50 juta dengan asumsi penjualan bibit lobster hingga 3000 bibit (Rp 1400 per bibit) per bulan seharga Rp 4,2 juta, penjualan lobster konsumsi 260 ekor (Rp 150.000 per lobster) total mencapai Rp 39 juta dan penjualan induk lobster sampai 15 set (Rp 450.000) total senilai Rp 6,7 juta maka sudah dipastikan uang puluhan juta masuk kantong anda.

Fahdiansyah Rambe

Islamic Lobster Center (ILC)
Komplek Islamic Village
Jl. Korma Raya, No. 4 Kelapa Dua, Karawaci-Tangerang 15430
Email: Lobster_ILC2280@yahoo.co.id

(hen/hen)








Judul Asli : Peluang Usaha Lobster Air Tawar : Bisnis Menjanjikan

Sumber : http://www.detikfinance.com/read/2010/12/27/101025/1533129/480/gurihnya-bisnis-lobster-air-tawar 
Dicopy dari : http://fastkaya.blogspot.com
Read More

Kolam Lobster

Kami menyadari keterbatasan pasokan air tawar ukuran konsumsi sekitar 5 inci disebabkan oleh teknik budidaya yang di terapkan masih bersifat konvensional. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, peternak harus memelihara dalam jangka waktu 7-8 bulan. Brdasarkan lama pembesaran tersebut membuat sebagian peternak lebih senang dengan menghasilkan benih karena waktu pengadaanya lebih cepat. Padahal, pasar tidak hanya menghendaki benih lobster. Pasar pun menginginkan lobster dewasa ukuran konsumsi.
Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar akan lobster konsumsi kami kembangkan teknik pembesaran lobster air tawar yang dapat memangkas waktu pemeliharaan di bak semen atau akuarium. Sistem pembesaran tersebut dilakukan di kolam dengan bagian dasar tanah. Oleh sebagian peternak lobster menyebutnya sebagai kolam atau empang. Pembesaran yang di lakukan di kolam tersebut ternyata terbukti relatif lebih cepat dibandingkan di bak semen, apalagi di akuarium.
Berdasarkan pengalaman dalam menerapkan teknik pembesaran di empang diperoleh hasil bahwa untuk mendapatkan lobster ukuran sekitar 5 inci hanya di butuhkan waktu 5-6 bulan. Hal ini berarti bahwa dibandingkan dengan teknik pembesaran secara konvensional maka teknik pembesaran di empang mampu memangkas waktu pemeliharaan sekitar 1 bulan.
Pada dasarnya, pembesaran secara cepat tidak sekedar dilakukan di empang atau kolam dengan dasar tanah, tetapi dibutuhkan juga kiat lain agar diperoleh hasil yang diinginkan. Kiat tersebut antara lain;




  1. Perlu dilakukan perlakuan khusus terhadap kolam sebelum di gunakan untuk pembesaran lobster.
  2. Penggunaan benih yang berkualitas baik dan padat penebarannya.
  3. Pemberian pakan sesuai jumlah dan waktu dari hari ke harinya.


Meskipun demikian, masih ada kiat lain yang sebenarnya juga tetap harus di perhatikan.







Judul asli :Pembesaran di kolam (empang) lebih cepat

Dicopy dari : http://lobstershop.blogspot.com


Read More

Kamis, 11 Februari 2010

Tips Memelihara Lobster Air Tawar

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSA6PmrnPvxEm-R8ouDHR2cFcuTNaoXSMREdfPthRWNNszgY3ZMBerikut akan saya sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda memelihara lobster air tawar, ini berdasarkan pengalaman saya sendiri setelah mencoba usaha ternak lobster 2 tahun lalu:
·         Lobster air tawar butuh oksigen yang terlarut dalam air dalam jumlah yang memadai, oleh karena itu Anda membutuhkan filter atau aerator supaya jumlah oksigen dalam air memadai.
·         Lobster air tawar, itu membutuhkan tempat bersembunyi, supaya tidak stress, oleh karena itu, taruhlah potongan pipa PVC (paralon) atau batu bata di dalam media pemeliharaan.
Jika menggunakan pipa PVC, biasanya paling tinggi dibuat hanya  2 tumpuk saja.
·         Untuk berjaga-jaga jika mati lampu, atur ketinggian air hanya sebatas beberapa centimeter dari pipa PVC paling atas atau beberapa centimeter dari batu bata. Hal ini dilakukan supaya lobster tidak mati, karena jika mati lampu, otomatis aerator dan filter tidak bekerja, sehingga kandungan oksigen terlarut dalam air berkurang, lobster biasanya akan naik ke atas batu bata atau pipa PVC, untuk mendapatkan oksigen langsung dari udara.
·         Seperti kebanyakan hewan lainnya, lobster termasuk hewan yang kanibal (dapat memakan temannya sendiri), oleh karena itu atur supaya dalam media pemeliharaan jumlah lobster tidak terlalu banyak, karena jika terlalu banyak maka lobster akan saling berantem untuk berebut tempat bersembunyi hingga ada yang patah capitnya. Tapi jangan khawatir, karena capitnya akan tumbuh kembali setelah moulting.
·         Menjaga jumlah lobster tidak terlalu banyak dalam suatu media pemeliharan juga berguna supaya pada saat seekor atau lebih lobster moulting (berganti kulit), lobster tersebut tetap hidup (tidak dimakan temannya), karena lobster yang baru moulting, itu sangat lemah tubuhnya, cangkangnya masih empuk, tidak dapat melindungi dirinya sendiri. Supaya Anda terbayang, lobster yang baru moulting itu sama persis dengan kepiting soka (kepiting yang baru berganti kulit), sama-sama masih empuk cangkangnya.
·         Jika Anda melihat lobster yang baru moulting, biasanya lobster tersebut akan bersembunyi diatas pipa PVC atau diatas batu bata, pisahkan lobster tersebut ke media pemeliharaan yang lain selama 1 hari, supaya lobster tersebut tidak mati dimakan temannya. Setelah 1 hari, letakkan kembali lobster tersebut ke media pemeliharaan awal, karena cangkang lobster tersebut sudah keras kembali.
·         Lobster, adalah hewan yang hobi memanjat (ini berdasarkan pengalaman sendiri), karena itu, pastikan bahwa kabel filter, selang filter, dan selang aerator Anda di bagian atasnya, taruh suatu benda yang dapat menghalangi lobster Anda untuk mencegah keluar lobster tersebut dari media pemeliharaan, kalau saya menggunakan tutup ember kecil yang ditengahnya dilubangi untuk lewatnya kabel filter, selang filter, dan selang aerator. Jika tidak percaya, Anda dapat coba sendiri, keesokon harinya pasti lobster Anda sudah menghilang beberapa ekor.
·         Untuk makanannya, berilah makan lobster Anda dengan pelet udang berprotein tinggi, supaya cepat besar.
·         Rajin-rajinlah mengganti air, tapi jangan setiap hari, kalau saya minimal 1 bulan sekali, karena biasanya setelah diganti airnya, lobster akan moulting dan bahkan ada yang bertelur.
Sekian tips dari saya, semoga bermanfaat ^^






Sumber:  http://auronzp1.blogspot.com
Read More

Rabu, 10 Februari 2010

Lobster Laut Indonesia

Judul Asli:Permintaan Tinggi, Harga Lobster Melejit Hingga Imlek





JAKARTA – Memasuki masa akhir tahun hingga bulan Februari 2012 ke depan saat perayaan Imlek, adalah masa panen para pembudidaya lobster. Tidak hanya panen lobster yang selama ini dibudidayakannya, tetapi juga panen permintaan yang tinggi plus harga yang cukup menggiurkan.
Salah satu wilayah pembudidayaan lobster yang akhir tahun ini panen diantaranya para petambak lobster budidaya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya, di wilayah mereka pada bulan Desember hingga Februari panen lobster akan berlangsung. Berbeda dengan jenis lobster tangkapan, untuk memanen lobster budidaya paling tidak dibutuhkan waktu sekitar delapan hingga sembilan bulan. "Lobster yang kita budidayakan adalah jenis pasir," kata Pamit, salah seorang pembudidaya lobster di Teluk Awang, Lombok Tengah, NTT, kemarin.
Hasil tangkapan lobster ini rata-rata di ekspor atau dijual untuk memenuhi kebutuhan restoran China di Bali. Pamit bilang, untuk lobster jenis pasir ukuran 2 ons harganya bisa mencapai RP 350.000. Sedangkan jenis mutiara, harganya bisa dua kali lipatnya, karena mayoritas masih mengandalkan tangkapan alam.
Meski memasuki masa panen, namun harga lobster juga terus mengalami peningkatan. Tingginya permintaan lobster karena mulai mendekati perayaan imlek yang jatuh pada pertengahan Januari 2012. Pamit berujar, satu bulan lalu harga lobster pasir dengan ukuran yang sama harganya masih dikisaran Rp 280.000 per kg. "Memasuki Januari, harga lobster pasti lebih tinggi lagi," katanya.
Sarifin, Kepala Balai Budidaya laut Lombak, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, saat ini pembudidayaan lobster dengan media karamba memang masih terbatas. Sebagai komoditas potensial ekspor, beberapa negara tujuan pemasaran lobster ini adalah Hongkong dan China. Dari sekitar 60 ton-70 ton produksi lobster di NTT, 70% merupakan pasar ekspor.
Selain di NTT, beberapa wilayah yang melakukan panen lobster antara lain di wilayah Lombok Tengah, Lombok Timur, Kupang dan beberapa wilayah di Sulawesi Selatan.
Melihat potensi yang besar tersebut, Dirjen Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Ketut Sugema, berjanji akan lebih meningkatkan pembudidayaan lobster dengan metode karamba.
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik, nilai ekspor lobster periode januari-Oktober 2011, mengalami peningkatan 33,75%, dari Rp 78,3 miliar, menjadi Rp 104,4 miliar. Sementara volumenya turun 3,18%, dari 2,720 ton menjadi 2,633 ton. Penurunan volume ekspor tersebut karena dipengaruhi oleh gangguan cuaca yang melanda saat pergantian musim kemarau ke musim penghujan.





Sumber:http://www.surabayapost.co.id
Read More

Memilih Induk Lobster Air Tawar

MENGHASILKAN INDUKAN BERKUALITAS
IndukanYang berkualitas Akan memberikan Hasil yang maksimal pada jumlah burayak yang dihasilkan dan pertumbuhan BURAYAK yang lebih cepat, memang lobster betina yang baru pertama kali melakukan proses pemijahan pasti telurnya akan tampak sedikit oleh karena itu jangan kaget apabila ada lobster yang telurnya sedikit karena lobster baru belajar bertelur maka yang dihasilkan pun sedikit. tapi setelah malewati proses perkawinan berikutnya lobster tersebut akan menghasilkan butiran telur yang sangat banyak sekali ini bisa ditandai pada bagian perut (abdomen) yang sangat rapat sekali diseluruh bagian perutnya. sedang menggendong telur. untuk segmen Pembenihan sangat disarankan sekali sebaiknya melakukan pemilihan indukan (selective breeding) untuk mendapatkan indukan berkualitas dan baik.


Kriteria Indukan berkualitas memiliki penampilan Sehat, besar dan cerah. serta mempunyai organ tubuh yang lengkap. tapi tidak sedikit para peternak yang sengaja membuntungkan capitnya bahkan ada yang dua - duanya khusus lobster betina! untuk apa? agar lebih cepat mengalami proses pemijahan. memang pada dasarnya lobster betina lebih dominan memilih lobster Jantan yang akan dipijahkan, tidak semua lobster jantan dapat diterima oleh lobster betina apalagi bila lobster jantan tidak lengkap capitnya. apabila tidak cocok meskipun mereka sering bertemu mereka tidak saling membuahi. ukuran lobster yang akan di jadikan indukan sebaiknya lobster yang berukuran paling besar dari satu generasinya yang dibesarkan tidak lebih dari 6 bulan sejak dari burayak. sengan bobot sekitar 55 - 75 Gram.

Indukan Yang baik bukan dari hasil perkawinan sedarah (inbreeding) karena dari hasil perkawinan sedarah akan menghasilkan lobster berkelamin Ganda (intersex) Artinya lobster air tawar memiliki 2 buah tonjolan daging penis dan memiliki 1 atau 2 lubang. begitu pun sebaliknya, lobster seperti itu bisa dikatakan tidak dapat membuahi, karena lobster yang berkelamin ganda lebih besar GEN nya ke lobster Jantan.

TIP's memilih Calon Indukan yang berkualitas
1. Beli indukan Ditempat Peternak Yang sudah berpengalaman
2. Pilih indukan yang pertumbuhannya lebih cepat diantara lobster - lobster yang lainnya
dalam 1 generasi.
3. Ketahui Asal - usulnya Lobster.
4. Jangan Pilih Yang berkelamin ganda.
5. Sebaiknya Lobster Dikawinkan minimal berukuran 5" atau kira - kira berumur 6 bulan.
karena semakin kecil lobster yang dikawinkan sangat berpengaruh pada anakan yang akan di
hasilkan, pertumbuhannya akan semakin lambat dan pada sisi jumlah telurnya sangat sedikit.



Sumber : http://lobsterkarawang.blogspot.com
Read More

Jenis Lobster Air Tawar Yang Kuat

Menekuni hobi memelihara anjing atau kucing itu sudah biasa. Namun, tidak demikian halnya dengan memelihara lobster hias.

Boleh dibilang belum banyak orang yang menekuni hobi yang satu itu. Cuncun Setiawan mungkin satu dari sedikit orang yang gemar memelihara lobster hias.

Sebelum jatuh cinta pada lobster hias, Cuncun memiliki hobi memelihara ikan hias. Kalaupun dia memelihara lobster air tawar (LAT), hewan itu hanya dijadikan pemanis akuarium.

Namun, lama-kelamaan, pria 31 tahun itu menyukai lobster dan giat mencari tahu segala hal mengenai hewan tersebut.

Dari hasil eksplorasinya, Cuncun menemukan bahwa ada ratusan jenis lobster di dunia dan beberapa spesies terbaik LAT terdapat di Papua, Indonesia.

Pada mulanya, Cuncun mendapatkan lobster dari seorang temannya di Australia, selanjutnya dia mencari bibit lobster dari Papua.

Pria yang memiliki satu orang anak itu mulai jatuh cinta pada lobster sejak 2002. Menurutnya, pada awalnya tidaklah mudah membudidayakan hewan yang merupakan sepupu udang itu.

“Saya mencoba berbagai macam cara. Mulai dari pembesaran lobster di akuarium, kolam semen, jaring terapung, kolam tanah, dan sebagainya untuk mencari jalan bagaimana membesarkan lobster air tawar semaksimal dan secepat mungkin,” ujar Cuncun.

Namun, akhirnya kegigihan Cuncun untuk membesarkan lobster-lobster itu berbuah hasil yang manis.

Pria kelahiran 8 Februari 1978 itu saat ini telah memiliki 60 kolam yang didirikan di atas lahan seluas 4.000 meter persegi di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Hingga saat ini, Cuncun memiliki puluhan ribu ekor lobster yang dia budi dayakan sendiri.


Gerakan Anggun

Cuncun mengakui dirinya jatuh hati pada lobster karena gerakan hewan itu. “Gerakan lobster yang lambat di dasar kolam, menurut saya, sangat anggun dan menarik,” ujarnya.

Dia menambahkan meskipun antara lobster yang satu dan lobster lainnya memiliki kesamaan wajah, hewan itu tetap memunyai keunikan lain, yaitu bisa menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang. Bagian tubuh yang dimaksud antara lain ialah capit dan kumis.

Ketertarikan terhadap lobster juga ditunjukkan Supendi, 38 tahun. Pria yang akrab dipanggil Pendi itu memulai hobi memelihara lobster sejak enam tahun lalu. Awalnya, Pendi hanya memelihara tiga sampai empat spesies lobster.

Masing-masing spesies terdiri dari delapan ekor. Namun, karena perkembangan masing-masing spesies berbeda-beda, Pendi akhirnya memutuskan untuk fokus memelihara satu spesies saja, yakni red claw yang perawatannya paling mudah.

“Karena jenis-jenis yang lain itu mudah stres,” ujar Pendi yang tinggal di bilangan Jakarta Selatan itu.

Lobster red claw asal Australia yang dipeliharanya itu memiliki ciri tubuh berwarna kebiru-biruan, dan kalau sudah besar lobster bisa dikonsumsi.

Kini, hewan piaraan Pendi jumlahnya telah mencapai ratusan ekor. Hewan-hewan itu tidak hanya dijadikan pemuas hobi, tetapi juga ladang bisnis yang menguntungkan.

Pendi bahkan kerap kewalahan menerima pesanan lobster dari berbagai tempat. Pasalnya, permintaan yang banyak sering kali tidak bisa dia penuhi akibat keterbatasan tempat pemeliharaan.

Dalam membudidayakan lobster, tempat memang termasuk faktor yang cukup krusial. Dibutuhkan kolam yang cukup luas untuk mencegah tingginya tingkat kepadatan lobster dalam satu kolam.

Cuncun menjelaskan apabila ada lobster yang tengah ganti kulit, lobster itu biasanya menanggalkan kulit kerasnya.

Lobster untuk sementara waktu hidup tanpa kulit, serupa dengan daging yang berjalan.

Butuh waktu satu hingga dua hari untuk mengeraskan kembali kulit lobster.

Ketika populasi dalam kolam terlalu padat, lobster tanpa kulit itu akan menjadi santapan empuk lobster-lobster lainnya yang ada di kolam.

Untuk menyiasati keterbatasan tempat dan tidak terjadi kanibalisme antarlobster, Cuncun menyarankan agar para pemelihara lobster menyediakan tempat-tempat persembunyian bagi lobster dalam suatu wadah. Bentuknya, kata Cuncun, bisa berupa “apartemen” atau akuarium bertingkat.

Sebagai hewan omnivora, selain memakan daging, lobster menyukai tumbuh-tumbuhan.

Sekarang ini sudah banyak tersedia makanan lobster dalam bentuk pelet seperti halnya pada ikan.

Dalam memelihara lobster, terdapat sedikit perbedaan antara lobster hias dan lobster konsumsi.

Air di tempat pemeliharaan lobster hias harus lebih sering difilter, dan tiga hari sekali air mesti disedot. Untuk lobster konsumsi, hewan itu biasanya ditempatkan di kolam tanah atau kolam semen.

Pada kolam yang dasarnya tanah biasanya diberi bakteri pengurai yang berfungsi untuk menguraikan kotoran lobster.

Salah satu kelemahan dari pemeliharaan lobster konsumsi ialah air kolam mudah menjadi jenuh dan tidak jernih sehingga tampilan lobster pun tidak menarik untuk dilihat.

Untuk mencapai bobot badan 100 gram, seekor lobster membutuhkan waktu delapan bulan.

Sedangkan bobot tubuh 200 gram bisa dicapai dalam waktu 10 bulan. Untuk lobster hias, hewan berumur dua bulan biasanya memiliki ukuran tubuh dua inci.

Cuncun menganggap hobi memelihara lobster berpotensi untuk dikembangkan menjadi ladang usaha. Di pasaran, lobster hias memiliki nilai jual yang tinggi.

Harga lobster hias berukuran dua inci per ekornya mencapai 15 ribu hingga 25 ribu rupiah. Umumnya, dari sepasang lobster bisa dihasilkan 400 sampai 1.000 ekor anak lobster.

Menurut Cuncun, lobster merupakan hewan yang tahan banting. Ketika hendak dikirim ke luar kota, hewan itu bisa tahan selama dua hari dalam kemasan kering. Ketahanan lobster dipengaruhi oleh kemampuannya untuk menutup insang ketika berada di darat.

Ketika lobster keluar dari air, otomatis hewan itu akan menutup insangnya yang biasa digunakan sebagai alat pernapasan ketika berada di dalam air.










Sumber: http://www.lobsterairtawar.com
Read More

Jual Lobster Air Tawar

KAMI MENJUAL BERBAGAI MACAM LOBSTER HIAS (PAPUA, AUSTRALIA, AMERIKA SERIKAT, MEKSIKO ,DLL) , RED CLAW INDUKAN, DAN BIBIT RED CLAW.

KAMI MENYEDIAKAN LAYANAN KIRIM KE TEMPAT (DENGAN MEMBAYAR ONGKOS KIRIM).MENERIMA PESANAN LOBSTER JUMLAH BESAR (PARTAI) DAN EKSPOR DENGAN MINIMUM QUANTITY 100 EKOR.


1) LOBSTER HIAS
UNTUK LOBSTER HIAS DIJUAL PER PASANG (1 JANTAN, 1BETINA) ATAUPUN PER SET (3 JANTAN, 5 BETINA)
UKURAN RATA2 3-4 INCH

A) BLUE MOON LOBSTER




B) VIOLET LOBSTER



C) TIGER LOBSTER




D) RED CLARKII LOBSTER


E) SUPERRED PAPUA LOBSTER


F) SNOW WHITE LOBSTER



G) RED FIRE LOBSTER

Uploaded with ImageShack.us


H) BLUE MAROON LOBSTER


I) MINI MEXICAN LOBSTER



J) YABBY LOBSTER (CHERAX DESTRUCTOR)




MENERIMA PESANAN YABBY (CHERAX DESTRUCTOR) DALAM JUMLAH BESAR(PARTAI):
UNTUK PEMBELIAN 50EKOR: RP15RB/EKOR
UNTUK PEMBELIAN 100EKOR: RP 12.500/EKOR
UNTUK YANG LEBIH DARI 100 EKOR: CONTACT/PM ME(HARGA KHUSUS)


K) ORANGE LOBSTER


L) LORENTZII LOBSTER (CHERAX LORENTZII)



M) RED CHILLI PAPUA



N) IRIAN BLACK/ZEBRA BIAK PAPUA


O) CHERAX ALBERTISII


2) INDUKAN RED CLAW WALKAMIN BERKUALITAS SIAP kimpoi
DIJUAL PER PASANG (1 JANTAN, 1BETINA) DAN PER SET (3 JANTAN, 5 BETINA)
UKURAN 5-6 INCH
HARGA RP 450RB/SET

COCOK UNTUK PEMULA
A) INDUKAN WALKAMIN RED CLAW JANTAN SIAP kimpoi


B) INDUKAN WALKAMIN BETINA SIAP kimpoi



3) BIBIT RED CLAW UKURAN 2 INCH
DIJUAL PER EKOR
HARGA RP2200/EKOR
A) ANAKAN RED CLAW

5) KAMI JUGA MELAYANI PERMINTAAN LOBSTER LAINNYA. KIRIMKAN FOTO ATAU JENISNYA MELALUI SMS ATAU EMAIL KAMI kkilst@yahoo.com

NB: KONDISI DAN KUALITAS SEPERTI FOTO

UNTUK PEMESANAN DAN INFORMASI HARGA DAPAT MELALUI PM, SMS, ATAU HUBUNGI
CONTACT PERSON : 08999131486 - MELVIN
LOKASI: GLODOK - KEMURNIAN


PENGIRIMAN DAPAT MELALUI JASA
1)HERONA EXPRESS


2)XTRANS


3)CIPAGANTI


RISIKO PENGIRIMAN LUAR KOTA, ONGKOS PACKING DAN ONGKOS KIRIM DITANGGUNG PEMBELI
PENGIRIMAN LUAR KOTA WAJIB PAKAI STEROFOAM (35RB), KORDON BREATHING BAG(15 RB).


PEMBAYARAN BISA MELALUI



Quote:
TIDAK PERCAYA??















Sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7640629
Read More
 
www.Indo-pages.blogspot.com